Tim kecil Anies Baswedan, Hendri Satrio, menegaskan tidak ada utang-piutang antara Anies dengan Sandiaga Uno. Menurut dia, itu adalah perjanjian politik dan bukan seperti lazimnya utang-piutang dan otomatis berakhir perjanjian itu saat pasangan tersebut menang Pilgub DKI Jakarta 2017.
“Di surat perjanjian itu jelas, semuanya selesai saat Anies-Sandi menang Pilgub. Jadi bukan utang lunas atau Sandi mengikhlaskan, tapi memang sudah selesai,” kata Hendri, dalam keterangannya kepada IDN Times, Selasa (7/2/2023).
Hendri menegaskan, perjanjian politik Anies-Sandi memang ada, dan disepakati bersama dalam draf tertulis. Namun, dalam perjanjian tersebut tidak ada kesepakatan utang-piutang.
Diketahui, pasangan Anies-Sandi menang Pilkada DKI. Namun, Sandi tidak menuntaskan hingga akhir masa jabatannya karena memilih mencalonkan diri sebagai cawapres berpasangan dengan Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2029, namun mereka gagal.
Hendri lantas menyinggung pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa, yang menuding Anies Baswedan memiliki utang kepada Sandiaga Uno sebesar Rp50 miliar. Menurut dia, ada semacam upaya untuk membangun citra Anies sebagai tokoh yang tidak bisa menjaga komitmen.