Zionisme dan rasisme bisa menjangkiti siapapun penganut agama apapun. Ada yang beragama Yahudi, Kristen dan beragama Islam.
Kalau Yahudi pro zionisme, meski tidak seluruhnya, itu biasa. Tapi yang menarik perhatian adalah fenomena zionisme dalam masyarakat Kristen. Meski minoritas, belakangan ini para penganutnya mulai berusaha memperlihatkan keberadaannya di Indonesia melalui pelbagai platforn media sosial.
Zionisme Kristen adalah suatu doktrin di tengah umat Kristen bahwa kembalinya orang-orang Yahudi ke Tanah Perjanjian, dan pembentukan dari negara Israel pada tahun 1948 adalah sesuai dengan nubuat Alkitab. Mereka meyakini bahwa berkumpulnya orang-orang Yahudi di Israel adalah suatu prasyarat untuk Kedatangan Kedua Yesus Kristus. Ide bahwa orang Kristen harus secara aktif mendukung kembalinya orang-orang Yahudi ke Tanah Israel, bersamaan dengan ide paralel bahwa orang Yahudi harus didorong untuk menjadi Kristen, sebagai sarana pemenuhan nubuat Alkitab telah umum di kalangan Protestan sejak Reformasi.
Banyak dari Kristen Zionis menyakini bahwa orang Israel tetaplah umat pilihan Tuhan, bersama-sama dengan Kristen non-Yahudi yang “dicangkokkan” Roma 11:17-24. Efek inilah yang membuat Kristen Zionis menjadi pendukung Zionisme Yahudi.
Zionisme Kristen dikenal di Amerika dengan Kristen Evangelis, sebuah sekte Kristen paling besar dan berpengaruh di Amerika yang dikenal sebagai penyokong utama Zionisme di dunia. Hal tersebut terungkap melalui sebuah saluran televisi Amerika, salah satu program acaranya bernama Vice yang menyelidiki perihal keterlibatan Kristen Evangelis dalam Penjajahan Zionis terhadap Palestina. Kristen Evangelis menyeru kepada sesama Kristen lainnya agar mendukung Zionisme dan Penjajahan Zionis atas Palestina. Bagi mereka penjajahan ini (pengusiran, penguasaan, dan pembunuhn) ialah sesuatu yang pantas bagi Palestina.
Injil yang mereka gunakan adalah Injil Scofield (Dibuat oleh Cyrrus Ingerson Scofield, lahir 19 Agustus 1843). Dia veteran perang saudara Amerika dan sama sekali bukan ahli agama, pastor, atau pun sarjana. Scofield tak lebih dari seorang petualang yang pintar berbicara dan mudah meyakinkan orang. Tipikal orang seperti inilah yang kemudian dirasa cocok oleh Konspirasi Zionis untuk menjalankan misinya mengubah penafsiran umat Kristen terhadap Alkitab.
Penafsiran Injil model seperti ini yang diproduksi di Amerika dan telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia. Model penafsiran yang menjadikan orang Kristen menjadi pendukung Israel. Dari sinilah kaum Injili masuk ke Indonesia. Kebanyakan pro-Israel karena panutannya Billy Graham—seorang tokoh yang sangat dihormati di kalangan gereja Injili/evangelical
Sejak itulah beberapa orang yang mengaku pemeluk Kristen secara terang-terangan membela Israel, bahkan kerap mengibarkan bendera biru bintang David. Sebagian dari mereka secara terbuka menghina Palestina, membangun narasi anti Arab, kemudian Islam. Sayangnya, sejumlah Muslim terpengaruh olen doktrin tersebut meski tetap mengaku Muslim.
Terduga kuat mereka berada di balik narasi-narasi dan konten bermuatan ujaran kebencian rasial terhadap Arab tanpa pilah dan pilh dengan motif melawan ekstremisme, radikalisme, khilafah dan pro moderasi, toleransi dan NKRI.
Zionisme sebagai sebuah ideologi lintas negara dan keyakinan tak hanya dianut oleh penganut Yudaisme, apalagi banyak orang Yahudi menentang Zionisme.
Dikutip dari wikipedia, Pendukung Muslim negara Israel secara luas dianggap sebagai fenomena langka mengingat konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung dan konflik Arab-Israel yang lebih besar. Wikipedia menyebutkan nama beberapa Muslim yang secara terbuka mendukung Zionisme, antara lain Abdul Hadi Palazzi dari Majelis Muslim Italia dan penulis Muhammad Al-Hussaini yang secara terbuka mendukung gerakan Zionisme termasuk mantan jurnalis Muslim Afghanistan Nemat Sadat,] Mantan Islam radikal Pakistan Ed Husain , mantan militan Mesir yang menjadi penulis Tawfik Hamid Penulis dan jurnalis Pakistan Amerika Tashbih Sayyed dan jurnalis Bangladesh Salah Choudhury Irshad Manji, Salim Mansur, Enes Kanter, Mithal al-Alusi, Kasim Hafeez Abdullah Saad Al-Hadlaq ,Zuhdi Jasser, Asra Nomani, Khaleel Mohammed, dan Noor Dahri. Nama Abdurrahman Wahid juga dicantumkan dalam list ini.
Yang menarik adalah maraknya anti zionisme di kalangan Yahudi.
Yahudi yang Anti Zionis ini dikenal dengan kelompok Naturei Karta, yaitu kelompok minoritas Yahudi ortodoks Haredi yang didirikan pada tahun 1935. Menurut mereka, Zionisme adalah racun yang mengancam orang-orang Yahudi asli.
kelompok religius Yahudi yang secara resmi dibuat di Yerusalem, Mandat Britania atas Palestina pada tahun 1938, memisahkan diri dari Agudas Yisrael. Neturei Karta menentang Zionisme dan panggilan untuk pembentukan Negara Israel, dengan keyakinan bahwa orang-orang Yahudi dilarang untuk memiliki negara mereka sendiri sampai kedatangan Mesias Yahudi. Mereka hidup sebagai bagian yang lebih besar dari masyarakat Haredi di seluruh dunia.
PadaJuni lalu (12/5/2021) lalu, kelompok Yahudi anti-Zionis ini menggelar unjuk rasa. Naturei Karta yang dipimpin tokoh utamanya Rabi Yisroel Dovid Weiss meneriakkan penolakan negara Israel. Dia menyebut negara Israel adalah monster yang harus dihapus dari peta dunia.
Beberapa waktu lalu, umat Yahudi dari sekte ultra-ortodoks Haredi ini menggelar ritual pembakaran bendera Israel saat hari raya Lag b’Omer. Pembakaran bendera zionis itu juga terjadi di Yerusalem, Amerika Serikat, Kanada, hingga Prancis.
Doni Setiawan 01042013