Nov 26, 2024
spot_img

CORONA DAN KESOMBONGAN AHLI IBADAH

Pandemi semakin menggila hari demi hari kita saksikan sanak saudara, kerabat, teman dan tetangga kita berjibaku dengan dahsyatnya virus Corona bahkan sampai meregang nyawa. Pilu, sedih dan kedukaan mendalam adalah derita dan berita yang setiap hari kita dengar dan baca di berbagai media.

Hari ini juga masih banyak kita dengar para Da’i menyuarakan hoax dan keraguan di tengah masyarakat tentang hal ihwal covid 19 bahkan lebih parahnya lagi mereka melakukan talbis yaitu menampakkan kebatilan dalam rupa kebenaran.

Perbandingan yang disuarakan adalah takut Corona atau takut Allah? Ini adalah penghancuran logika dan mereka pengaruhi para pendengarnya yang awam dengan kesesatan berpikir model ini nauzubillahi min dzaalik.

Bagaimana mungkin membandingkan takut akan virus Corona dengan takut kepada Allah sebuah perbandingan yang tak sepadan tidak apple to apple dan menyesatkan. Takut akan sebuah wabah kita menjauh dan menghindari penyebab dan pemicunya sementara takut kepada Allah kita malah mendekat dan mengharapkan ridhoNya.

Rasulullah Saw, bersabda: Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang memberi manfaat kepada manusia lainnya. Menerapkan Protokol kesehatan berguna dalam memproteksi diri sendiri, memberi manfaat kepada orang lain dan mempertinggi solidaritas sosial kita sebagai salah satu bentuk penerapan iman.

Hentikan segala perdebatan dalam menghadapi pandemi ini karena faktanya Corona ada disekitar kita, yang kita butuhkan adalah kesadaran dan soliditas kita sebagai bangsa. Kitapun tak mau menjadi bangsa yang bebal dan tak pandai bersyukur disaat negara lain sudah lepas masker dan wabah COVID 19 semakin bisa dikendalikan tetapi di negara kita semakin meningkat karena banyaknya propaganda dan provokasi untuk tidak mempercayai Pandemi ini.

Cukuplah kematian menjadi nasihat bagi kita semua

Rasulullah saw bersabda: “Wa kafa bil mawti wa idzho”, yang artinya “Cukuplah kematian itu sebagai pengingat”. Artinya bahwa kematian sebenarnya sudahlah cukup menjadi nasihat agar manusia selalu ingat dan beribadah kepada Allah SWT, agar manusia menjauhi segala macam bentuk kerusakan dan kemaksiatan.

Semoga pandemi ini segera berlalu dan yang wafat diberi pahala syahid dan husnul khotimah.

Catatan pendek sebagai pengingat ini saya tutup dengan mengutip ucapan Imam al-Ghazali tentang terpelesetnya para ahli ibadah, “Setan lebih takut menggoda para pendosa yang bertaubat daripada ahli ibadah yang bangga dengan amal ibadahnya.” Wallahu’Alam.

Depok, 4 Juli 2021

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

sakarya bayan escort escort adapazarı odunpazarı escort