Indonesia Today-Menurut Syeikh Abbas Shuman, Deputi Al Azhar, Mesir menegaskan, mufti-mufti Salafi yang mengeluarkan fatwa di acara-acara televisi, tidak punya pemahaman yang benar tentang agama dan mengkafirkan para penentangnya, sebagaimana dilansir al-Azhar hari kamis (19/5).
Shuman menambahkan, para pengikut aliran Salafi Wahabi dalam beberapa masalah fikih sangat ekstrem dan mengkafirkan semua penentangnya.
Ia juga menilai acara televisi Syeikh Mohammad Hassan, mubaligh Mesir di bulan Ramadhan yang disiarkan dari stasiun televisi pribadinya, menimbulkan kekacauan dan keraguan di tengah masyarakat.
Deputi Al Azhar Mesir itu memperingatkan, sebagian pengisi program-program televisi satelit menggunakan wacana agama sebagai senjata berbahaya di acara-acara mereka dan membantu menciptakan perpecahan serta menyebarluaskan terorisme.
Terorisme dan radikalisme bagaikan dua sisi mata uang yang sama dan keduanya tidak hadir dari ruang hampa tetapi ia hadir dari sebuah pandangan agama yang sempit dan kaku dari sekte radikal Salafi Wahabi, merasa menjadi pemilik kebenaran satu-satunya (fanatik) dan mudah menyesat-kafirkan golongan lain yang berbeda dengan mereka (intoleran).
Tidak semua pengikut Salafi Wahabi adalah teroris tetapi semua teroisme atas nama Islam bermuara pada faham ekstrem Salafi Wahabi. Pemikiran radikal berawal dari fanatisme (merasa paling benar sendiri) dan intoleransi adalah step by step bermutasi dari radikal pemikiran menuju radikal aksi.