Indonesia Today- Suhu politik semakin panas demi elektabilitas maka moralitas dan etika politik pun dikesampingkan. Ramai beredar penggalan video kesaksian Erwin Aksa yang mengatakan Anies Baswedan masih berhutang 50 M kepada Sandiaga untuk keperluan membiayai logistik politik Pilgub DKI 2017 juga dalam waktu hampir bersamaan Sandiaga membuat pernyataan bahwa ada perjanjian politik antara Anies-Sandi dengan Prabowo menyangkut Pilpres 2019.
Pembunuhan karakter/character assassination atau perusakan reputasi adalah usaha-usaha untuk mencoreng reputasi seseorang. Tindakan ini dapat meliputi pernyataan yang melebih-lebihkan atau manipulasi fakta untuk memberikan citra yang tidak benar tentang orang yang dituju.
Dengan pernyataan kedua orang itu maka diharapkan tercipta opini bahwa Anies Baswedan seorang yang buruk, tidak amanah dan ingkar janji.
Marilah kita coba sedikit dalami pernyataan Erwin Aksa dan Sandiaga Uno ini perihal utang 50 M dan perjanjian tidak akan mencalonkan diri sebagai Capres selama Prabowo berniat ikut kontestasi.
Karena apa yang diungkapkan Erwin Aksa Anies berhutang ke Sandiaga Uno terkait Pilgub DKI 2017 harus dibuktikan kalau tidak maka akan menjadi fitnah dan pencemaran nama baik dan yang menuduh akan mendapatkan konsekwensi hukum.
Kalaupun benar apa yang diungkapkan Erwin Aksa tentu bukan seperti utang pribadi tetapi pasti ada syarat-syarat yang mengikutinya contohnya perjanjian batu tulis antara Megawati Sukarnoputri dan Prabowo Subianto dimana pendanaan pemenangan Pilpres ditanggung bersama. Perjanjian bisa juga dalam bentuk pembiayaan logistik dibebankan sebagian atau seluruhnya kepada siapa yang menjadi wakilnya.
Sementara pernyataan Sandiaga Uno bahwa Anies berjanji tidak akan maju sebagai Capres selama masih menjabat Gubernur DKI sudah dijawab langsung oleh Anies dalam berbagai kesempatan bahwa dia tak kan mengkhianati Prabowo pada Pilpres 2019 itu clear.
Walhasil semua kesimpangsiuran dan rumor yang beredar akan menjadi terang benderang apabila skrip perjajian antara Anies, Sandi, dan Prabowo diungkao ke publik. Biar jelas apa bunyi akadnya.