Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Said Aqil Siradj meminta pemerintah menutup secara menyeluruh akun atau media online milik kelompok Wahabi.
Usulan menutup media online milik kelompok Wahabi. disampaikan Kang Said dalam acara Harlah ke-98 PBNU pada 16 Rajab 1442 yang jatuh pada 28 Februari 2021.
Sekaligus peluncuran NU Online Super App merupakan pengembangan NU Online versi mobile, dengan penambahan sejumlah fitur baru, antara lain Alquran, doa, kompas kiblat, jadwal sholat, tahlil dan Yasin, ensiklopedia NU, maulid, wirid, khutbah, video, dan lain-lain. Aplikasi ini dapat diunduh di playstore maupun appstore.
“Itu medsosnya wahabi-wahabi tutup aja lah, jangan khawatir Pak di Qur’an ada. Bukan dari saya,” kata Kyai Said dalam sambutannya melalui akun Youtube NU Channel, Sabtu (27/2).
Polusi dan sampah informasi, lanjut Kang Said, kerap membanjiri kehidupan masyarakat. Fitnah dan kebohongan juga sering dimunculkan di platform media online dan media sosial Wahabi dan kelompok intoleran lainnya.
Ia meminta masyarakat agar tak mudah percaya dengan berita, melakukan cek-ricek terlebih dahulu sesuai anjuran Alquran. Jika mudah percaya, kata Kang Said, maka akan menyesal dan terpuruk dalam kebodohan.
Ulama kenamaan itu mendeskripsikan kegaduhan di media hari ini sama dengan orang yang bikin gaduh saat zaman Nabi Muhammad.
“Orang-orang yang membikin gaduh, membikin resah, ‘usir Muhammad!’ kata Qur’an tuh, ‘kalo bikin gaduh di Madinah, usir, jangan biarkan hidup bersamamu di Madinah’,” terang Kyai Said.
Tak hanya itu, Aqil juga meminta ketegasan Kemenkominfo untuk menutup akun media sosial dan media online yang menyebarkan radikalisme.
“Pak menteri tegas ajah lah, oh koe sing (kamu yang) menyebarkan hoaks, yang sering adu domba, makar, radikalisme, terorisme tutup ajah, NU dukung,” ujarnya seperti dilansir CNN Indonesia.
Ia mengingatkan Kominfo agar tak khawatir memblokir situs-situs tersebut, sebab tindakan itu mendatangkan pahala dan sesuai perintah Al-Qur’an.