Mar 12, 2025
spot_img

KOLONIALISASI SAINS

 

Barat modern telah memilih materialisme sebagai pandangan dunia, kapitalisme sebagai ideologi, serta pragmatisme sebagai sistem nilai. Positivisme dan saintisme dijadikan paradigma epistemologi dan pedagogi.

Karena itu, Barat memberlakukan sistem pendidikan modern berbasis positivisme dan empirisme yang disebut sains, yang menghasilkan teknologi. Karena menganggap modernitas sebagai simbol kemajuan dan masyarakat Barat sebagai masyarakat maju berkat sains dan teknologi, masyarakat Timur memandang dunia Barat sebagai sentra peradaban modern.

Menganggap Barat sebagai sentra peradaban yang berhasil menciptakan masyarakat sejahtera dan maju berkat sistem pendidikan modern, masyarakat Timur berlomba menirunya demi mendapatkan pengakuannya. Atas dasar itu, didirikanlah banyak institusi penyelenggara pendidikan berdasarkan paradigma dan sistem pendidikan Barat modern di dunia Timur.

Dalam sistem pendidikan akademik modern yang berkiblat ke Barat, setiap peserta didik agar dinyatakan lulus dan sah menjadi sarjana diwajibkan mengikuti prosedur dan mekanisme yang ditetapkan oleh otoritas pendidikan. Salah satu syarat memperoleh sertifikat kompetensi adalah menulis karya ilmiah yang akan diterima jika telah dinilai sesuai standar dan kriteria ilmiah.

Mahasiswa dijejali doktrin bahwa karya ilmiah adalah pandangan-pandangan yang didukung atau bersandar pada pandangan lain yang dianggap ilmiah dan telah dikemukakan oleh tokoh ternama. Skripsi, tesis, dan disertasi yang padat dengan referensi lebih mudah diluluskan serta mendapatkan predikat sangat memuaskan. Syarat ini juga berlaku pada artikel yang akan dimuat dalam jurnal ilmiah terkemuka sebagai penyempurna syarat kelulusan seorang doktor berdasarkan ketentuan rezim akademik modern.

Dengan kata lain, sebuah pandangan hanya bisa diterima jika memiliki sandaran pandangan lain yang bermuara pada pemikiran Barat. Tanpa ragam rujukan yang dianggap kredibel serta nama tokoh yang dikenal luas sebagai pakar di setiap akhir paragraf, ratusan halaman yang memuat pandangan-pandangan orisinal tidak akan dianggap sebagai karya ilmiah oleh rezim sains dan pendidikan.

Doktrin ini bermasalah karena beberapa alasan berikut:

1. Ilmiah adalah frasa yang telah dimonopoli oleh sains serta ilmu empiris dan positif. Ilmiah dalam konteks ini berarti sesuatu yang bersifat saintifik. Padahal, sesuatu yang dianggap ilmiah belum tentu ilmiah secara empiris, dan sesuatu yang ilmiah secara empiris belum tentu ilmiah secara rasional dalam pengertian luas.

2. Jika sesuatu baru dianggap ilmiah karena didasarkan pada pandangan lain sebelumnya, maka ketentuan yang sama berlaku atas pandangan yang dijadikan rujukan tersebut. Artinya, parameter validitas dan kebenarannya bukan pada akurasi pandangan yang dikemukakan, melainkan pada adanya pandangan lain yang dijadikan rujukan.

3.  Pandangan lain dijadikan sandaran bagi suatu pandangan berdasarkan dua kemungkinan:

a) Subjek pandangannya.

b) Ketokohan nama di balik pandangannya.

Jika dijadikan sandaran karena pandangannya, keilmiahan ditentukan oleh pandangan sebelumnya, yang juga didasarkan pada pandangan sebelumnya, dan seterusnya dalam regresi tak berujung. Jika dijadikan sandaran karena penyampainya, maka ia justru tidak ilmiah sama sekali karena tidak didukung atau disandarkan pada pandangan lain.

Jika setiap pandangan harus didasarkan pada pandangan lain yang mendukungnya, maka peluang melahirkan pandangan orisinal tertutup karena tidak memenuhi standar ilmiah rezim sains dan akademi.

4. Pada dasarnya, yang kerap disebut ilmiah (baca: empiris) tidak benar-benar empiris dan tetap memerlukan justifikasi rasional murni (yang dianggap tidak ilmiah). Sebab, sebuah teori hanya bisa dipastikan empiris bagi mereka yang mengalami atau melakukan percobaan terhadapnya.

5. Dalam logika deduktif, keilmiahan suatu premis (pandangan atau teori) ditentukan oleh koherensi dan korespondensinya, bukan oleh adanya pandangan lain yang menjadi referensi atau tokoh terkemuka yang menjustifikasinya.

6. Dalam filsafat metafisika Hikmah Mutaaliyah Sadra dan Isyraqiyah Suhrawardi, kebenaran ditentukan oleh eksistensinya yang bersemayam di balik setiap pikiran. Bila sebuah pandangan dapat divalidasi secara langsung pada materi dan bentuk proposisi, maka ia valid meskipun tidak dianggap ilmiah oleh rezim footnote.

Akibat ketentuan harus mengutip pandangan lain sebagai rujukan dan pendukung, kreasi intelektual dengan pikiran-pikiran organik terhambat. Plagiarisme eksplisit dan implisit justru kerap terjadi, menyuburkan tumbuhnya ilmuwan intelektual dan akademisi palsu.

Dominasi saintisme dan positivisme sejak Renaissance dan Aufklärung telah mematikan epistemologi rasional murni. Hal ini secara tidak langsung mengeluarkan filsafat dari lingkaran ilmu serta membatasi matematika murni dalam penjara yang dulu disebut ilmu eksakta dan fisika, dengan calculus probability yang ternyata lebih heboh dengan ramalan-ramalan ketimbang fakta-fakta empiris.

Sebagai dampak dari penjajahan metodologi ini, filsafat sebagai pengetahuan universal dan integral, yang semula merupakan kutub tandingan sains, dibonsai dan dimutilasi menjadi bidang-bidang partikular yang harus “ilmiah” seperti filsafat hukum, filsafat politik, dan mungkin kelak akan lahir filsafat kimia, filsafat peternakan, dan sebagainya.

Nasib yang lebih tragis menimpa ilmu-ilmu agama. Karena latah dengan modernisasi pendidikan tradisional dan formalisasi seminari, ilmu-ilmu agama dimasukkan secara paksa dalam rumpun humaniora dan ilmu sosial yang positivistik.

Akhirnya, transfer pengetahuan dan alih teknologi hanyalah jargon omong kosong. Yang justru terjadi adalah kolonialisasi pandangan dunia materialisme atas nama sains, ideologi kapitalisme atas nama pasar bebas, paradigma eksistensialisme atas nama free will, sistem nilai pragmatisme, serta gaya hidup borjuisme dan individualisme. Hal ini menghambat kreasi intelektual serta kemandirian bangsa-bangsa di dunia Timur, yang mayoritasnya beragama Islam, dalam berbagai bidang.

ML 030225

 

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

sakarya bayan escort escort adapazarı odunpazarı escort