Nov 26, 2024
spot_img

MELIHAT ANIES SECARA FAIR

Saya melihat keberadaan dan posisi Anies Baswedan dalam konteks ke-indonesiaan hari ini, tidak lebih hanya sebagai test case semata terhadap menguatnya fenomena rasisme yang telah berlangsung cukup menegangkan di dalam masyarakat kita dalam satu dekade belakangan ini yang dibarengi pula oleh pudarnya temali utama diantara etnisitas anak bangsa.

Bagi saya memilih dan mendukung Anies untuk sampai pada RI 1 masih bukan sebuah pilihan, atau persisnya, saya yang kebetulan seetnis dengannya) tidak memilihnya, karena berbagai pertimbangan yang saya miliki.

Akan tetapi pada saat yang sama, saya akan memberikan pembelaan yang konstruktif terhadap pemenuhan hak politik yang dimilikinya, sebagai warga negara yang sah, untuk maju dan berpartisipasi dalam kontestasi Nasional.

Serangan bertubi-tubi yang disertai dengan hinaan yang ditujukan pada etnisitas beliau, bukan saja melukai keragaman suku, budaya, etnis serta ras yang telah menjadi tonggak dan ciri utama dari Bangsa ini, tetapi lebih dari itu, aksi ini telah secara nyata mengotori dan menodai kehormatan bangsa yang dibangun dengan segala peluh, darah dan air mata oleh mereka, anak-anak bangsa yang datang dari ragam kebhinekaan yang kemudian lebur dan menyatu.

Begitu juga, ketika mengkritisi kinerja dan pengabdian Beliau, sepertinya tidak sedikit dari teman-teman yang kemudian kehilangan kendali, dengan bertindak ceroboh menghakimi tertuduh dengan beragam narasi yang tidak proporsional, dan menjurus pada pembunuhan karakter.

Penggambaran bahwa seorang anises sebagai dungu, goblok, bego dan gak becus kerja, jelas ini agitasi yang diluncurkan sebagai praktek politisi gadungan atau setidaknya datang dari team sorak yang miskin data dan yang kaya dengan kebencian.

Dalam pandangan saya sekalipun Anies terkesan sebagai lelaki yang kalem dan tenang, agaknya ia juga memiliki karakter sebagai seorang petarung politik handal yang memilih model tanding yang tidak banyak dimengerti oleh publik.

Anies, memang boleh jadi tidak memiliki kinerja sporadis seperti pendahulunya, tetapi pembacaan saya mengatakan bahwa Ia sedang menyusun Road Map untuk bertarung pada event politik yang lebih besar dengan gagasan-gagasan baru untuk Indonesia masa depan.

Sudah barang tentu, aksi “nekat” dari Anies dengan Head to head pada Penguasa saat ini, bisa berakibat fatal pada karir politiknya yang penuh konroversi. Tetapi apa boleh buat, Anies sepertinya dilahirkan pada era yang penuh dengan pertarungan, permusuhan, intrik dan pendulum kopel yang tak beraturan geraknya.

Sekali lagi Anies sedang melangsungkan petualangannya, dengan sebuah misi, yang bisa saja menelan dirinya atau sebaliknya,ia bertengger mengepalkan tangan ke udara sebagai the winner.

Helas Satala 150323

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

sakarya bayan escort escort adapazarı odunpazarı escort